Thursday, July 12, 2007

Cilebut, stasiun kecil tapi besar

Cilebut, stasiun kecil tapi besar

Stasiun terakhir di jurusan Jakarta - Bogor ini memang pesat sekali perkembangannya. Stasiun yang sudah ada sejak lintasan rel Batavia – Buitenzorg yang dibuka pada tahun 1873 ini, bukan hanya dari tahun ke tahun saja volume penumpangnya yang meningkat bahkan dari bulan ke bulan pun peningkatan tejadi cukup signifikan. Di medio Januari – Mar 2007 ini saja tercatat tidak kurang dari 600.000 penumpang naik turun di stasiun ini.

Hal ini dipertegas oleh Bp. Sutoyo selaku Kepala Stasiun Cilebut saat KRLMania bersilaturahmi ke stasiun ini. Untuk periode bulan Mei dimana volume penumpang ditargetkan sebesar 211.000 penumpang namun pada kenyataannya hampir lebih dari 317.000 penumpang dalam bulan tersebut memadati stasiun ini. “Kalau anda berada di Stasiun Cilebut pada jam 06.30 – 09.00 pagi serasa bukan ada di Cilebut deh”, ujar bapak satu anak ini.

Stasiun yang terletak di pinggir jalan propinsi antara Bojonggede – Bogor yang dilalui angkutan kota no. 07 jurusan Bojonggede – Ps. Anyar (Bogor) ini memang tidak pernah sepi oleh penumpang yang kebanyakan berasal dari penduduk sekitar dan beberapa perumahan baru yang sedang dan sudah dikembangkan oleh pengembangnya. Sebut saja Bumi Pertiwi, Perumahan RS Cipto Mangunkusumo, Pesona Cilebut, Griya Kencana, Villa Mutiara Bogor, Bukit Cimanggu City adalah beberapa perumahan yang mayoritas warganya menggunakan jasa KRL dari stasiun yang terletak 165 meter diatas permukaan laut ini.

Kereta Rel Listrik yang melayani rute Jakarta - Bogor kelas ekonomi merupakan alat transportasi favorit bagi para penglaju yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya. Dengan ongkos Rp. 2000 anda sudah dapat menikmati perjalanan dari Cilebut – Jakarta Kota. Selain rangkaian KRL Ekonomi, tidak kurang ada 2 rangkaian KRL Ekspres yang BLB (berhenti luar biasa, berhenti secara resmi-red) di Cilebut, yang pertama dengan no. KA 201 A tujuan Tanah Abang yang berhenti pada pukul 05.46 WIB setiap hari kerja dan KA 209 tujuan Tanah Abang jam 07.26 WIB serta 1 rangkaian KRL Semi Ekspress jam. 08.47 WIB.

Dilihat dari perkembangan jumlah penumpang, salah satu roker Cilebut yang ikut berdialog dengan KRLMania dan KS Cilebut, menyampaikan usulan dari beberapa orang roker Cilebut yang juga pernah disampaikan langsung kepada Kasie Angkutan Penumpang PT KA Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek, yaitu keinginan adanya Pakuan Ekspress yang bisa BLB di Stasiun Cilebut ini. Rangkaian KRL Pakuan yang diusulkan adalah saat kepadatan stasiun ini mulai meningkat terutama di jam 06.00 – 06.30 pagi. Menanggapi usulan ini PTKA melalui KS Cilebut sedang menganalisa kira – kira rangkaian mana yang feasible (layak) untuk BLB di Stasiun Cilebut.

Dengan jumlah penumpang diatas, memang sudah saatnya Stasiun Cilebut berbenah diri. Fasilitas loket yang ada sekarang hanya ada 3 buah, 1 di Hall Stasiun, 1 di sebelah timur (seberang Hall stasiun) dan 1 buah lagi di sebelah selatan peron. Yang sangat disayangkan ada sebuah bangunan yang setengah jadi yang rencananya akan dijadikan loket di sebelah selatan yang belum dilanjutkan pembangunannnya. Ketika hal ini KRLMania tanyakan kepada Bp. Sutoyo, bapak yang pernah bertugas di sebagai KS di Stasiun Bogor, Gambir, Juanda, Pasar Minggu Baru dan Cawang ini menjelaskan mulai tahun 2007 ini pembangunan kan dilanjutkan dengan merevisi ukuran bangunannya. Diharapkan penumpang dari arah utara, yang kebanyakan penumpang dari Perumahan Bumi Pertiwi dan beberapa perumahan lainnya dapat lebih terlayani untuk pembelian tiket.

Kondisi di sekitar stasiun yang kami amati pun kiranya perlu mendapat perhatian lebih besar dari pihak Stasiun Cilebut, seperti jalan di depan stasiun yang rusak, pedagang kakilima yang menjamur di peron tunggu, lampu penerangan di sekitar peron stasiun dan juga keberadaan pengemis yang mangkal di dekat loket karcis.

Untuk masalah jalan yang rusak, menurut Bapak yang tinggal di Perumahan Griya Kencana, Bogor ini sudah lama dibicarakan dengan pihak terkait seperti kelurahan, pedagang disekitar jalan raya di depan stasiun maupun pengembang perumahan berada di sekitar stasiun tersebut. Kepada pihak pengembang dan pedagang di sekitar jalan raya, Bapak Sutoyo, selaku KS menghimbau agar memperhatikan drainase / saluran pembuangan dari kios ataupun perumahan yang ada. Diharapkan juga pihak Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Kelurahan Cilebut Barat memperbaiki kerusakan yang ada.

Sedangkan untuk memperindah lingkungan sekitar peron tunggu, pemasangan awning / penutup atap terhadap pedagang kakilima di dekat peron tunggu jurusan Bogor yang selama ini hanya menggunakan tenda plastik merupakan bagian dari rencana pihak Stasiun Cilebut. Kemudian, pihak Stasiun juga sudah melengkapi lampu sorot di sisi utara dan selatan, hanya sayangnya lampu fitras di atas jalur Listrik Aliran Atas (LAA) sudah lama mati dan belum diganti sampai saat ini karena diperlukan teknisi khusus untuk mengatasinya. Diharapkan seksi Teknik di Divisi AP Jabotabek dapat menindaklanjuti keluhan pihak Stasiun Cilebut ini. Hal lain yang mungkin sulit ditertibkan oleh pihak Stasiun adalah keberadaan pengemis yang ada di dekat loket karcis. Mungkin juga fasilitas yang harus dibenahi adalah kamar kecil atau WC yang saat ini hanya berjumlah 2 buah.

Pada saat KRLMania meliput stasiun ini, ada hal menarik yang mengundang tanya, yaitu keberadaan kios yang berjualan penganan goring – gorengan di sebelah kanan loket karcis yang berada di sebelah ruangan Kepala Stasiun dan Warung Telekomunikasi yang tepat berada di seberang loket utama di hall stasiun. Jika dapat direlokasi, tentunya kedua tempat tersebut dapat difungsikan sebagai loket ataupun fungsi penunjang stasiun lainnya, karena ruangan PPKA–nya sendiri berada di sebelah selatan.

Selain beberapa hal diatas, ada beberapa hal lain yang juga sempat kami diskusikan dengan Bapak Sutoyo yang saat kami temui ditemani oleh staf PPKA Cilebut, Bapak Ade, yaitu jumlah petugas Stasiun Cilebut yang berjumlah 14 orang ini masih dirasakan kurang efektif, apalagi jika nanti ada beberapa rangkaian KRL Pakuan yang BLB di stasiun tersebut dan kinerja petugas PT. Kencana Lima yang berjumlah 31 orang diharapkan dapat ditingkatkan wwenang dan tanggungjawabnya tidak hanya untuk pemeriksaan karcis saja, tetpai juga bisa untuk penertiban pedagang, membantu petugas PPKA atau loket dan lain sebagainya.

Kedepan, diharapkan stasiun ini dapat berkembang dan menunjang stasiun – stasiun terdekatnya maupun stasiun baru Sukaresmi yang akan dimulai pembangunannya.


(epf/yud)

No comments: